[Chapter 3] Destiny

——————————————————

Tittle : Destiny

Author : Choi Rahma

Cast : Choi Minho, Choi Sulli, Bae Suzy

Genre : Romance, slice of life, sad, family

Lenght : Chaptered

——————————————————

Setelah melihat kepergian Minho, Sulli melanjutkan menuju apartemennya berada tepat dilantai lima. “Aku akan mebiarkan takdirku membawaku, dan aku akan mempercayai takdirku karena selama lima tahun menunggu akhirnya aku bisa kembali bertemu denganmu” Kata Sulli mempercayai Takdirnya bersama dengan Minho.

---

Sulli sampai dalam Apartmennya, jantungnya masih berdebar-debar dengan apa yang terjadi. Sulli benar-benar tidak menyangka Ia akan bertemu Choi Minho. “Huft… Takdir ya? Apa benar ini adalah sebuah takdir?” keraguan kembali merasukinya “Bagaimana pun Dia sudah bertunangan” kata Sulli.

Sulli menatap Yeonwoo yang sudah tertidur pulas. Menatap keponakannya yang telah Ia anggap seperti putrinya sendiri “Apa Minho Oppa mau menerima Yeonwoo? Walaupun Yeonwoo bukan anakku tapi Ia telah lahir dari hatiku” Kata Sulli memikirkan semuannya.

Entah berapa lama Sulli menatap yeonwoo, Sulli pun membaringkan tubuhnya disamping yeonwoo yang telah berada diranjangnya, Sulli mengelus lembut rambut yeonwoo hingga Sulli tertidur juga bersama putrinya.

“Eomma… eomma bangun” Suara Yeonwoo membuat Sulli bangun “Eomma” panggil Yeonwoo lagi

“Yeonwoo sweet heart… Selamat pagi” Kata Sulli lembut dan mencium pipi Yeonwoo

Sulli dan Yeonwoo pun bangun dan bersiap-siap. Rutinitas biasa yang dilakukan Sulli setiap pagi, membuat sarapan untuk Yeonwoo dan menyiapkan segala kebutuhan yeonwoo sekolah. Sulli juga bersiap-siap untuk ke kantornya. Sebelumnya Sulli mengantar Yeonwoo ke seklolahnya Namsan International Kindergaten.

“Oke sweet heart ayoo berangkat” Kata Sulli dan menggandeng tangan kecil Yeonwoo untuk pergi ke tempat tujuan mereka masing-masing.

    ∼∼∼∗∗∗∼∼∼

Sulli sekarang dalam perjalan menuju CEG setelah dari mengantar Yeonwoo. Tidak seperti biasanya kali ini Sulli merasa sangat bersemangat untuk masuk kantor, Jantungnya seakan tidak sabar Ia meraih kantornya dan melihat seseorang yang ia rindukan.

Saat Sulli memasuki kantor tanpa senganja Ia berpapasan dengan Minho yang juga baru datang. Sulli menatap Minho yang juga memasuki perusahaan. Dan karena mereka berdua sedang dalam lingkungan kerja, Sulli harus menghormati Minho dan berbicara formal padanya, walau sebenarnya Sulli juga membenci formalitas “Annyeonghaseyo Sajangnim” Sapa Sulli hormat membuat alis Minho terangkat

“Annyeong Sull” jawab Minho informal “dan bukankah kemarin kita telah menghentikan formalitas” kata Minho membuat pipi Sulli merona dengan apa yang terjadi kemarin “Jadi?” Minho menantikan sepatah kata dari Sulli

“Kita sedang dalam lingkungan kerja Sajangnim” Lanjut Sulli dengan alibi bahwa mereka sedang dalam lingkungan kerja “Formalitas kepada atasan harus tetap dijaga, apalagi Anda seseorang dengan kedudukan tertinggi” Tambah Sulli membuat Minho tidak bisa membantah

“Gadis Cerdas” kata Minho dalam hati “Baiklah…baiklah… dan sebaiknya kau pergi ke Departemen mu” Minho menyerah dan menyuruh Sulli pergi ke Departemen Pemasaran “Katakan pada Taemin untuk datang ke ruanganku dan kau serta Baekhyun juga” Lanjut Minho membuat Sulli memberikan tatapan bertanya

“Akan ku katakan Sajangnim dan aku permisi dulu” kata Sulli dan mereka berdua pergi ruangan mereka masing-masing

    ∼∼∼∗∗∗∼∼∼

“Annyeong Luna eonni” sapa Sulli pada luna yang adalah sekretaris dari Taemin “Eonni apa Taemin Kwajangnim sudah datang?” Tanya Sulli

“Sudah Sull, ada perlu apa?” Tanya Luna

“Ada yang harus aku katakan, penting” jawab Sulli

“tunngu ya” kata Luna. Luna pun menelepon ke dalam ruangan Taemin memberitahukan Sulli meminta berbicara “Masuk saja Sull” tambah Luna

Sulli memasuki ruangan Taemin dan selalu setiap kali Sulli masuk, Baekhyun pasti ada dalam ruangan itu.

“Sulli katanya ada sesuatu yang penting yang ingin kau bicarakan? Apa itu?” Tanya Taemin yang sebelumnya mempersilahkan Sulli duduk.

“Ne… kwajangnim.” Kata Sulli hormat walau sudah berkali-kali Taemin mengatakan untuk menghentikan formalitas Sulli tetap tidak bisa “lebih enak kau memanggilku Oppa” sindir Taemin

“Minho Sajangnim meminta Anda, Baekhyun-ssi dan juga aku ke ruangannya” Sulli mengabaikan sindiran Taemin.

“Benarkah? Baiklah kalian berdua bersiap dan kita kan ke ruangan Minho Hyeong bersama-sama. Dan juga Baekhyun Hyeong… jelaskan pada Sulli apa yang kukatakan tadi” Kata Taemin

“Siap Kwajangnim” Kata Sulli dan Baekhyun sama-sama dan mereka berdua keluar dari ruangan Taemin.

“Jadi apa yang sebenarnya terjadi, Baekhyun-ssi?” Tanya Sulli mengingat kata Taemin barusan

“Perusahaan sedang dalam perencanaan mengeluarkan produk baru. Dan mereka meminta kita untuk mengobservasi pasar, membuat segmentasi pasar mengenai produk ini, serta mengkalkulasikan penjualan yang akan terjadi… serta target-target yang akan dicapai” papar Baekhyun “Myeongdong akan menjadi sasaran perusahaan kali ini” tambahnya “Dan sepertinya ini alasan mengapa Minho Sanjangnim memanggil kita Sull” lanjut Baekhyun

“Ohh… begitu ya… hmm Myeodong ya..” Kata Sulli dan memikirkan sesuatu

Skippp>>>>

Taemin, Sulli, dan Baekhyun sekarang berada diruangan Minho, mereka akan memikirkan strategi dalam pemasaran dan penjualan.

“Kalian tahu sendiri bahwa kita sebentar akan mengeluarkan produk baru, dan target pasar kita kali ini adalah Myeongdong, jadi berikan pendapat kalian” Kata Minho memimpin diskusi mereka

“Sebelumnya aku telah membicarakan ini dengan Taemin Kwagjangnim, dan Myeondng bisa dikatan daerah yang bagus tapi juga penuh tantangan” Kata Baekhyun “Banyak pengusahan yang menjadikan Myeodong sebagai target pasar mereka, dan hal inimembuat kita harus benar-benar kreatif dalam memilih produk dan juga harus yang berinovatif” Jelas Baekhyun

“Kata Baekhyun-ssi memang benar” Sulli menanggapi kata-kata Taemin “Tapi, ini akan menjadi suatu tantangan sendiri bagi kita. Banyaknya pengunjung di Myeodong tidak memungkiri kita bisa menguasai pasar dan menurut saya kita harus focus terhadap wisatawan asing. Dan akan lebih menarik bila produk kita memakai kombinasi Tradisional dan modern, serta myeodong juga terkenal dengan salah satu tempat kawasan anak muda dan kita bisa memanfaatkan itu” Jelas Sulli

“Jadi maksud mu kali ini kita akan focus pada Wisatawan asing dan anak muda, bukan begitu?” Tanya Minho dan Sulli mengangguk setuju “Tapi, bukankah itu yang akan membuat kita bingung, kita harus bisa seimbang dalam menangani wisatawan asing serta anak muda” Kata Minho

“Begini saja… Myeodong adalah daerah untuk kalangan semua umur. Memang tidak dipungkiri dengan Wisatawan asing dan anak muda kita jadikan target akan menguntungkan, tapi alangkah lebih baik kita mengeluarkan produk yang bisa dicakup semua umur” Taemin memberikan pendapatnya

“Produk seperti apa itu?”  Tanya Minho

“Akan sangat mudah bila kita memakai Pakaian sebagai produk kita serta Aksesoris juga” Tambah Baekhyun

“Yeah.. benar kita bisa memakai pakaian dan aksesoris sebagai produk kita. Ini juga akan menjadi awal yang baru saat kita kembali memproduksi yang berbau fashion” tambah sulli

“Hmmm… Interesting” Kata Minho “Dan aku ingin Baekhyun-ssi kau mengobservasi pasar dan Sulli-ssi” Minho menatap Sulli “kau harus menagerkan bagaiman kita akan melakukan penjualan disana, untuk mu Taemin, Kau harus menemaniku menemui Kibum besok” kata Minho pada taemin “kalian bisa kembali sekarang” tambah Minho

Sulli, Baekhyun dan taemin mempunyai tugas yang berat. Mereka benar-benar harus focus untuk suksesnya produk mereka di Pasaran.

    ∼∼∼∗∗∗∼∼∼

 

“Sull ayo kita makan siang” Kata Taemin pada Sulli karena sekarang waktunya makan siang

“Duluan saja Kwajangnim” Kata Sulli yang focus pada layar komputernya

“Aiigggooo… Sull..Sull..Sulli…Choi Sulli” Taemin menganggu Sulli “Giant baby, Sull” katanya lagi

“YAHHH!!! Sinca Opppaaa” kesabaran Sulli habis

“hahahahah akhirnya kau memanggilku Oppa” kata Taemin dan langsung menarik lengan Sulli untuk makan siang bersamanya

Dengan terpaksa Sulli pun mengikuti Taemin dan membiarakan Taemin yang memimpin jalan. Dalam perjalanan Sulli dan taemin tanpa sengaja bertemu dengan Minho dan juga Suzy yang datang berkunjung

“Taemin Oppa” Panggil Suzy dari parkiran melihat Taemin

Taemin yang mendengar panggilan Suzy pun, mendekatinya. Sulli hanya bisa mengikuti Taemin dari belakang, Ia menatap Minho yang juga sedang menatapnya. “Apakah Ia tunangan Minho Oppa? Ia sangat Cantik” kata Sulli dalam hati dengan persaan kagum pada kecantikan Sulli, namun juga merasa tidak suka dengan kebersamaan Suzy dan Minho.

“Suzy… aiigooo bertambah cantik saja kamu” Goda Minho “Minho Hyeong sungguh beruntung memiliki fiancé secantik kamu, Suzy-ah”

“Ahhh… Gombalnya Oppa, tidak pernah hilang ternyata” Kata Suzy dan tertawa

“Oh… Suzy kenalkan ini Sulli, Choi Sulli” Kata Taemin memperkenalkan Sulli

Suzy menatap Sulli dan ia terkejut saat melihat Sulli, namun Ia mengendalikan dirinya agar mereka tidak menyadariny “Dia… Tidak mungkin! Aku tidak akan pernah membiarkanmu mengambil Minho Oppa dariku” kata Suzy dalam hati seperti megenal Sulli “Annyeong Sulli, Bae Suzy imnida” Suzy pura-pura tersenyum

“Annuyeong Suzy-ssi, Choi Sulli imnida” balas Sulli dan juga tersenyum

“Taemin, Sulli mau kemana kalian?” Minho yang dari tadi hanya diam saja bertanya

“Hmm… Date Hyeong.. hahaha” Canda Taemin membuat Minho mengangkat alisnya dan merasa tidak suka dengan candaan Taemin barusan

“Kami mau makan siang, Sajangnim” Kata Sulli hormat membenarkan perkataan Taemin

“Benarkah… suatu kebetulan. Aku dan Minho oppa juga mau makan siang” kat Suzy “Bagaimana kalau kita makan siang bersama” tawar Suzy

“Uhm.. Suzy-ssi kami tidak ing-“

“Ayo…” Taemin memotong kata-kata Sulli membuat Sulli tidak bisa membantah.

Skip>>>

Mereka berempat pun makan di Restaurant Budnamujip Korean Restaurant Yeoksam Store, Yeoksam-dom, Gangnam-gu, Seoul  dekat perusahaan. Dan suasana yang terjadi sangat canggung. Sulli dan Minho hanya terdiam membiarkan Taemin dan Suzy yang memimpin pembicaraan.

“Aku tidak membiarkan Minho Oppa memilih kamu lagi” Kata Suzy dalam hati

“Ugh! Tidak bisakah aku lari dari tempat ini” kata Sulli dalam hati

“Kenapa Minho Hyeong dan Sulli terlihat begitu canggung?” Kata Taemin dalam hati

“Apa Taemin menyukai Sulli? Dan kenapa aku harus berakhir makan siang sepertu ini”Kata Minho dalam hati “Taemin kau terlihat begitu memperhatikan Sulli” Kata Minho pada Taemin ingin mengetahui perasaan Taemin

“Tentu Hyeong! Aku menyukai Sulli dan sudah menyukainya sejak pertama kali ia bergabung dengan perusahaan” Pernyataan taemin membuat Sulli tersedak saat ingin minum sehingga sebagian airnya tumpah.

Dengan cepat Taemin memberikan Tisyu, yang juga berbarengan dengan Minho. Sulli melihat dua  tisyu yang diberikan oleh Taemin dan Minho. Hal itu membuat Suzy yang melihatnya sakit hati dengan tindakan Minho dan Sulli menyadari ekspresi Suzy, membuatnya memilih mengambil tisyu baru membuat kedua laki-laki itu menghela nafas.

“kau baik-baik saja Sulli” Tanya Minho khawatir

“Oh… Ne aku baik-baik saja Sajangnim” Jawab sulli canggung

“Apa sebenarnya hubungan Minho Hyeong dan Sulli? Kenapa Minho Hyeong seperti begitu memperhatikan Sulli” Taemin bertanya-tanya dalam hati “apa kau benar baik-baik saja, Sulli. Mianhae membuatmu tersedak, tapi kau juga tahu apa yang ku katakan betul” Kata taemin pada Sulli

Suzy yang hanya diam melihat taemin dan Minho yang begitu memperhatikan Sulli, angkat bicara “Benarkah?” Suzy pura-pura terkejut “Jadi, Taemin Oppa menyukai Sulli” kata Suzy lagi

“Iya… tapi Sulli menolak k uterus” lagi Taemin begitu jujur

Suzy menatap sulli “Apa kau sudah punya pacar Sulli?” Tanya Suzy dan Sulli menggeleng mengatakan tidak punya “kenapa kau tidak menerima Taemin Oppa” Tanya Suzy

Sulli hanya diam, ia tidak tahu harus berbicara apa untuk menjawab kata-kata Suzy. Sulli memang tahu Taemin tidak akan pernah menyerah, namun Sulli selalu beralasan bahwa Ia hanya akan fokus pada Yeonwoo.

“Suzy kau seharusnya tidak mencampuri urusan orang lain. Dan sepertinya kita harus kembali bekerja” Minho membantu Sulli yang tidak tahu mau mengatakan apa

“Suzy… sudahlah Sulli pasti mempunyai alasannya.”Kata Taemin “dan tenang saja aku tidak akan menyerah kok, selama belum ada laki-laki yang hadir dalam hidup Sulli” kata taemin tersenyum membuat Sulli merasa bersalah dan Minho yang terbakar api cemburu

“Ayo kembali” Kata Minho tidak peduli dengan tatapan mereka dan langsung berdiri meninggalkan restoran itu.

“Oppa tunggu aku” Suzy mengikuti Minho

“Sebaiknya kita juga kembali Taemin Oppa” kata Sulli dan juga meninggalkan tempat itu

“Aku akan mencari tahu” Kata Taemin dan meninggalkan tempat itu juga

    ∼∼∼∗∗∗∼∼∼

Sulli memikirkan kejadian di Restaurant tadi, hatinya benar-benar merasa bersalah pada Taemin. Berapa kali Sulli selalu mengatakan padanya Ia tidak siap dalam sebuah hubungan, walau alasan sebenarnya Sulli masih menunggu takdir mempertemukannya kembali dengan Minho. Taemin adalah pria yang baik dan bertanggung jawab, dan Sulli tidak pernah ingin memberikan harapan palsu baginya, namun Taemin tetap saja mengatakan Ia bisa menunggu membuat Sulli dilema. Kehadiran Minho dalam hidupnya menambah Sulli dilemma, dan fakta Minho telah bertunangan seperti membuat Sulli ingin menyerah, tapi hati kecilnya tetap saja menginginkan Minho

“Sulli…Sull…Sulllllliiiiiiiiiiiii” teriak Luna ditelingan Sulli membuat Sulli memekik kaget

“ADA APA” pekik Sulli

“Ada apa? Kau yang seharusnya ada apa?” kata Luna “Aiiigggoooo apa yang membuatmu sampai tidak mendengarkanku, huft” Keluh Luna

“Mianhae eonni, memang lagi banyak yang kupikirkan” Jawab Sulli “kenapa eonni memanggilku” Tanya Sulli

“Lihatlah sudah jam berapa ini, sudah waktunya kita pulang dan bukankah kau harus menjemput Yeonwoo” Kata Luna sontak membuat Sulli melirik jam dimejanya

“OMONA… aiggooo Yeonwoo, Mianhae” Sulli kelimpungan sendiri dan Ia langsung membereskan barangnya secepat mungkin agar bisa cepat menjemput Yeonwoo “Eonni.. duluan ya.. Paiipaii” Kata Sulli dan meninggalkan kantornya

 

    ∼∼∼∗∗∗∼∼∼

 

“Eomma… aye…aye… Pizza” Kata Yeonwoo senang mereka akan makan Pizza “Eomma bukankah itu Minho Ahjussi” Kata Yeonwoo menunjuk laki-laki yang berdiri bersandar pada mobilnya dimuka aprtemen Sulli

“Iya benar Yeonwoo” Kata Sulli yang melihat Minho, Minho tidak sengaja melihat Sulli dan tersenyum padanya. Minho mendekati Sulli membuat jantung Sulli seperti mau meledak siring dengan bertambah dekatnya Minho dengannya

“Minho Ahjussi….” Panggil yeonwoo senang dan berlari ke arah Minho dan memeluknya. Minho pun menerima pelukan yeonwoo dan menggendongnya

“Yeonwoo… Mianhae sajangnim” Kata Sulli hormat

“Tidak apa-apa kok” kata Minho masih menggendong Yeonwoo “dan kita tidak lagi dilingkungan kerja Sulli” lanjut Minho mengingatkan mereka sekara ada diluar lingkungan kerja

“apa yang membuat Minho Sajangnim datang kemari?” Tanya Sulli yang diabaikan Minho dengan bercanda sama Yeonwoo “Sajangnim?” lagi kata Sulli dan masih diabaikan “Minho Oppa?” akhirnya Sulli memanggil Minho dengan sebutan Oppa membuat Minho dengan cepat mengalihkan pandangannya pada Sulli

“Ada yang ingin aku bicarakan bersamamu” kata Minho “dan kau lihat… aku tidak akan menanggapi mu jika kau memanggilku sajangnim” lanjutnya

Sulli menyerah dengan keras kepala Minho “tentang apa, Oppa?” Tanya Sulli

“tentang di Restoran tadi” kata Minho dengan nada serius “Ayo… Yeonwoo bukannya mau makan Pizza ya” Kali ini kata-kata itu tertuju pada Yeonwoo

“Neeee Ahjusssi” Kata Yeonwoo bersemangat

Minho masih menggendong Yeonwoo, dan Ia berjalan menuju mobilnya. Sulli hanya mengikuti Minho dari belakang, karena Sulli tahu walau Ia menolak tetap saja Minho tidak akan berhenti memintanya. Sulli kepikiran dengan kata-kata Minho mengenai kejadian di Restoran tadi.

Selama dalam perjalanan Minho dan Sulli hanya diam saja, sampai yeonwoo menanyakan seseuatu yang membuat Minho mupun Sulli terkejut.

“Ahjussi… apakah kau telah mempunyai pacar?” Tanya Yeonwoo polos

Minho hampir saja kehilangan fokus dalam menyetir. Dan pertanyaan Yeonwoo membuat Minho bingung menjawab. Kenyataannya Ia memang belum mempunyai pacar, tapi Ia telah mempunyai tunangan.

“Yeonwoo-ah tidak bagus bertanya seperti itu” Sulli memperingati Yeonwoo “tidak usah menjawabnya Oppa” Kata Sulli pada Minho

Minho tidak mendengarkan kata-kata Sulli “kalau Ahjussi belum mempunyai pacar memangnya kenapa?” Tanya Minho menyukai percakapan dengan Yeonwoo

“Sinca? Aku mau Minho Ahjussi menjadi Appa Yeonwoo” Kata Yeonwoo polos membuat Sulli benar-benar malu

“Benarkah? Tapi apa Eomma mu mau sama Ahjussi” Tanya Minho kembali

Yeonwoo mencoba menjawab pertanyaan Minho, tapi untungnya mereka telah sampai ditempat tujuan membuat Sulli senang bisa keluar dari pembicaraan yang begitu memalukan “Kita telah sampai, Oppa” Kata Sulli dan Minho memasuki tempat tujuan mereka Brick Oven New York Pizzeria Restoran pizza ini terletak di Yeoksam-dong, Gangnam-gu, Seoul. Minho memakirkan mobilnya dan Sulli menggendong Yeonwoo masuk kedalam Restorant.

 

Brick Even New York Pizzeria

Dari kejauhan tanpa Sulli dan Minho sadari , seseorang telah mengikuti mereka “Aku memang merasa ada yang aneh saat kau membatalkan makan malam denganku, Oppa” Kata Seorang wanita yang melihat Minho, Sulli dan yeonwoo memasuki Restorant Pizza itu “Lima tahun yang lalu aku berhasil membuatmu menjauh darinya, Oppa dan apa kau pikir aku tidak bisa melakukannya lagi, Kau hanya milikku seorang Choi Minho” katanya lagi

“Choi Sulli, aku akan memberikanmu waktu seminggu agar kau bisa menjauhi Minho Oppa, tapi jika kau tetap mendekatinya… kau akan segera mendapatkan mimpi terburuk dalam hidupmu” Katanya penuh dengan kebencian terhadap Sulli dan Wanita itu pun meninggalkan Restoran Pizza ini dengan kebencian terhadap Sulli.

To be continue…..

---

Istilah dalam cerita :

Segmentasi pasar : adalah strategi pemasaran menbagikan pasaran ke dalam kelas-kelas. Maksudnya disini, suatu pengusaha harus melihat daerah yang menjadi target pasar. membagi kelas pasar seperti.. kalangan ankmuda, lanjut usia, penduduk, anak sekolah dll. hal ini guna membantu pengusaha memlih produk mana yang cocok yang akan dipasarkan didaerah itu nanti.

Observasi Pasar : Biasanya ini berkaitan dengan mereka melihat lingkungan disekitar pasaran, melihat siapa saja yang akan menjadi saingan mereka dan juga observasi pasar berkaitan erat dengan segmentasi pasar.

Buat Readerdeul jangan jadi Silent Readers ya… Hargailah kerja keras Author dengan meninggalkan jejak, Komentar, kritik dan saran. Bila tidak bisa komentar disini, bisa dikomentar di FBnya author :) Dan FF ini mungkin sudah ada yang pernah baca di Group Minsuller atau di Fb aku.

Jeongmal Mianhae jika FF ini tidak memuaskan dan bertanya dan kritiklah bila ada kesalahan dalam penulisan cerita, plot cerita dan juga EYD ku yang buruk. dan akhir kata Jeongmal Gamsahamnida yang sudah Komentar dan membaca FF ini *bow*

Copyrigth © Choi Rahma