[Chapter 10] Revenge

Tittle : Revenge

Author : Choi Rahma

Genre : Romance, Action, Historical, Slice  of Life, comedy(?)

Cast : Choi Sulli | Choi Minho | Lee Jonghyun| Kim Heechul

Length : Chaptered

Malam itu terasa sangat panjang. Ketegangan yang terjadi pada Minho dan Heechul, Sena yang telah geram dan mulai serius dengan aksinya, kebenaran yang membuat Victoria tercengang oleh cerita Changmin, Sulli yang ternyata menyadari kedatangan Minho dan membuatnya berpikir sepanjang malam dan presiden yang memikirkan kata-kata Heechul, hingga sebuah catatan yang selalu diwariskan kepada pemimpin berikutnya menjadi sahabatnya malam itu. Malam yang akan menentukan segalanya, dan pertarungan sebenarnya pun akan segera dimulai. Balas dendam yang menjadi alasan Sulli dan Minho telah membawa mereka ke badai yang ikut mengamuk, menentukan apakah mereka bisa selamat atau tidak dan pertumpahan darah pun tidak akan bisa dihindari.

---

.

.

CHAPTER 10

 

Seperti yang dikatakan Heechul pada Minho, ia mengumpulkan semua anggota Imoogi, bahkan berlaku juga pada beberapa anggota yang sedang dalam misi juga. Heechul menatap seluruh anggotanya, tidak seperti biasanya tatapannya sungguh tajam dengan kharisma seorang pemimpin. Disampingnya berdiri Changmin yang juga mempunyai peran penting dalam Imoogi. Di barisan paling depan ada Victoria, Minho, Sulli, Amber, Luna, Krystal dan juga member lainnya. Dari kejauhan seseorang menatap pertemuan itu, matanya tertuju pada Sulli dengan tatapan bergairah dan selanjutnya ia menatap Minho dengan penuh kebencian, amarah dan dendam.

“ Urusan ku disini sudah selesai, Sulli kau akan menjadi milikku dan Minho malaikat maut sekarang tepat dibelakangmu,” katanya. Kemuadian ia berbalik meninggalkan Imoogi, beberapa orang yang ia lewati menatapnya aneh yang hanya diabaikan olehnya.

Di dalam ruangan Heechul bisa merasakan anggotanya berbisik, penasaran akan pertemuan dadakkan itu. Mereka tahu pasti telah terjadi hal yang sangat buruk hingga Heechul melakukan pertemuan itu.

“Dalam beberapa minggu akan terjadi kekacauan besar,” ucap Heechul membuat kegaduhan itu berganti keheningan, “Sena telah menyatakan perangnya terhadap Imoogi dan ya atau tidak ia pasti sedang mempersiapkan diri untuk menghancurakan kita,”

Terkejut ! itulah yang dialami anggota Imoogi, bahkan Sulli juga. Namun tidak dengan Minho yang telah mengetahui sebagian besar kenapa sampai hal itu terjadi. Anggota yang sebelumnya telah diam, malah semakin gaduh. Ada yang terlihat bersemangat, ada yang terlihat ketakutan dan yang biasa saja.

“Hari ini aku meminta kalian untuk mempersiapkan fisik dan mental kalian. Untuk bagian persenjataan segera mempersiapkan senjata apa saja yang bakal dibutuhkan nanti. Bagian strategi, setelah ini kalian akan rapat bersamaku dan Changmin. Bagian kesehatan, ikut apapun yang diperintahkan Victoria. Penyerang jarak jauh, Amber akan memimpin kalian kali ini,” instruksi Heechul.

Semua yang mendengar kata-kata Heechul hanya bisa diam dan mengangguk. Sebagian dari mereka telah bersiap melaksanakan perintah Heechul dan sebagian lagi masih dilema untuk mendengar Heechul atau tidak. Salah satu dari beberapa anggota Imoogi yang masih ada dalam ruangan itu, maju ke depan dan menatap Heechul.

“Kau mengatakan bahwa kau bukanlah ditaktor, hingga kami tidak harus selalu mengikuti perintah mu,” seorang pria jangkung, dibanding  tubuh Heechul bisa dibilang kecil dibanding dengannya. Ia menatap Heechul seolah meremehkannya.

“Tapi kali ini kalian harus mengikutiku,” jawab Heechul santai.

Pria hanya menampakkan cengirannya “Kalau begitu aku tidak akan ikut,” katanya berani membantah Heechul “Aku jadi berpikir….” ia menghentikan kata-katanya sejenak, jaraknya dengan Heechul sekitar 6± meter  “apa kau sehebat yang dikatakan orang-orang,” akhirnya dengan tawa mengejek.

Heechul hanya tersenyum hanya dalam beberapa detik, Heechul berdiri tepat dibelakang pria itu. “Kau ingin mengetesku,” kata-kata itu terdengar biasa namun nadanya seperti ia akan membunuh pria itu .

Merinding ! Pria itu bisa merasakan bulu kuduknya berdiri. Ia kehilangan kata-katanya,  hembusan nafas Heechul membuat ia ketakutan, namun ia tidak memperlihatkan itu. Pria itu tidak menyangkan Heechul bisa berdiri dibelakangnya hanya dalam waktu sekejap.

“Oh… kau pikir aku lemah,” geramnya dengan nada suara yang bergetar namun mencoba untuk menyembunyikan itu.

Heechul tersenyum. Sedetik kemudian, pria itu membalikkan tubuhnya, mengangkat tangannya yang dikepalkan, memamerkat otot-otot tangannya seolah mengatakan bahwa ia kuat. Dengan cepat ia melayangkan tinju ke wajah Heechul. Heechul melihat itu dan wajahnya biasa saja, dengan cepat ia menggerakkan tubuhnya menghindari pukulan pria itu. Heechul mengawasi gerak-geriknya, karena ia gagal, tubuh pria itu menjadi tidak seimbang, dan Heechul memanfaatkan kelemahannya itu. Heechul dengan cepat menangkap tangannya dan menarik pria itu dikerahnya. “Kau hanya serangga kecil… bagiku,”

Ia melepas pria itu yang ketakutan setengah mati. Heechul berjalan keluar ruangan, membiarkan semua orang yang masih tertinggal dalam ruangan itu menatapnya takjub dan ngeri.

“Jangan sekali-kali kau buat Heechul marah,” kata Changmin saat melewati pria itu, dan diikuti lainnya.

Sulli menatap semua yang terjadi dan itu membuatnya penasaran Orang seperti apakah Heechul sesaat ia hilang dalam pikirannya sendiri. Ia sadar saat Victoria memanggilnya untuk ikut bersamanya. Sulli menatap sekilas pria malang yang dibuat ketakutan oleh Heechul, kemudian mengikuti Victoria. Namun sebuah sentuhan menghentikannya, sentuhan familiar itu memegang tangannya, membuat jantungnya berdetak tidak karuang dan hanya satu orang yang bisa membuatnya seperti itu MINHO.

Sulli melirik tangannya dan menatap Minho bingung, Minho tersenyum padanya yang langsung membuat Sulli melemah seketika, ia merasakan kakinya seolah tidak lagi mampu menopang tubuhnya dan ia tahu ia akan jatuh yang anehnya tidak sakit, malah membuatnya nyaman.

“Sulli… kau baik-baik saja?” nada khawatir terdengar dari suara Minho.

Sulli belum bisa menguasai dirinya, namun ia bisa mendengar kata-kata Minho Baik-baik saja? Tentu tidak ! dan semua karena kamu Minho kata Sulli dalam hati sembari menatap wajah cemas Minho. “Aku baik-baik saja Oppa… hanya sedikit lemas,”

“Kau menakutiku,” Minho merasa legah dan sedetik kemudian Sulli kini berada dalam gendongannya.

Hal itu memberikan euforia yang aneh dalam ruangan itu, orang-orang mulai berbisik melihat Minho dan Sulli.

“O..oppa kau tidak harus melakukan ini,” kata Sulli malu, atau aku bisa mati saat ini juga karena jantungku yang meledak tambahnya dalam hati.

Minho tidak mempedulikan orang-orang atau kata-kata Sulli. Ia dengan keren keluar dari ruangan itu yang membuat sejuta pertanyaan pada setiap orang yang masih ada dalam ruangan itu.

“Hmmmm menarik,” cengir Krystal menatap Minho dan Sulli yang semakin jauh.

“Cold Man like Minho… bisa menjadi Prince Charming juga,” komentar Luna terkekeh.

“Aku ingin tahu apa yang terjadi di Okinawa,” Amber berpikir

.̱

.

To Be Continue….

 

---

♥~Author Notes~♥

Hallo… long time no see^^

Sorry for super late update and short update… :(

Waktu semakin sempit dan hingga tubuhku tidak bisa menerimanya :(

 .

.

I hope my reader still with me…

I hope you guys enjoy with this chapter :)

dan ohhh aku benar enjoy ketik karakter Heechul disini, well i like him in this story… kekekeke~

DAN

Komentar guysss, i so happy reading you guys komen^^

.

.

Sorry for typo :(

Gamsahamnida

Saranghae♥

♥~Rahma~♥